Saturday 17 December 2016

True Life

Takdir Tuhan itu unik dan ajaib ya. Ketika kita berfikir tak ada lagi jalan lain selain yang kita duga, Tuhan menunjukkan kuasanya begitu dahsyat.
Sama seperti yang terjadi padaku sekitar satu setengah tahun lalu. Ketika pengumuman SBMPTN mengatakan aku harus merantau ke Solo untuk belajar di jurusan Psikologi, tiba-tiba datang keajaiban itu dari pengumuman Ujian Tulis UGM. Alhamdulillah ketika impianku untuk menjadi dokter tetap bisa tercapai. Allah selalu memberi jalan terbaik.
And here I am, jadi satu dari 195 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM 2015.
Dulu waktu kelas 12, aku sama sekali gak terfikir untuk kuliah di jogja. Maunya merantau, pergi jauh, biar bebas dan bisa belajar tanggung jawab sama diri sendiri. Atau mungkin pengen lari dari kenyataan kali ya? Intinya dulu fix banget harus kuliah diluar jogja, mboh piye carane.
Tapi seiring berjalannya waktu, masalah memudar, Jogja mulai bersahabat lagi denganku. Pelan-pelan kucoba membangun mimpi untuk bisa kuliah di kampus yang hanya berjarak 5 menit dari rumahku ini. Berharap tanpa adanya obsesi, berharap tapi tetap pasrah ke gusti Allah. Dan ternyata yang namanya doa orangtua itu dahsyat banget pengaruhnya sama kehidupanku.
Senang rasanya ngelihat orang serumah sumringah dan tertawa bahagia saat aku bilang kalo aku diterima di UGM. Gaada yang lebih membahagiakan selain lihat bundaku nangis sambil senyum bahagia dan meluk aku. Bener-bener gak terungkap pake kata-kata.
Kebahagiaanku makin lengkap saat tau Fajar ternyata juga keterima di Geodesi UGM. Sumpah rasanya tu kayak lengkap banget bahagianya :')

Dan sekarang gak kerasa udah satu setengah tahun sejak perjuangan mati-matian nyari kampus itu berakhir. Inget ya, yang berakhir perjuangan nyari kampusnya aja. Perjuangan bertahannya itu lho yang masih terus akan berjalan sampai bertahun-tahun lagi. Makin kesini perkuliahan makin berat dan mental yang dibangun harus makin kuat. Ya dan terus tiba-tiba aku sadar kalo aku bukan anak kecil lagi.

So, this is the true life. True life never be easy but you always can handle it, right? As long as my Allah with me, I believe everything will be okay. Cuma butuh bersabar aja dan terus yakin kalau perjuangannya gak akan sia-sia. Gimanapun bebanku sebagai anak pertama cukup berat. Mengingat kondisi keluarga memang gak sestabil dulu dan aku pasti jadi tumpuan dan harapan. Being focus is hard in this situation but I have to.

Now I believe Allah always give you a better way than you think. Mungkin kamu merasa kenapa kok Allah memberi cobaan dan ujian yang begitu berat. Tapi gak ada yang tau kan dibalik itu semua ada apa. Intinya jangan pernah berburuk sangka sama Allah. Dia selalu tau apa yang terbaik untuk makhluknya dan gak akan pernah ngasih cobaan yang diluar kemampuan kita. Ketika kamu mulai merasa dikasih cobaan yang berat, itu artinya kamu harus bersyukur karena menurut Allah kamu lebih kuat dari sebelumnya.

Bismillah, perjuangan ini masih sangat panjang...

Yogyakarta, 17 Desember 2016